GhostHost

Doing what it takes… to make good impression!

Sunday, January 29, 2006

Selebriti 'Dikerjain' di Internet

KapanLagi.com - Belum usai DPR membahas RUU pornografi dan pornoaksi serta isu seputar perilisan majalah Playboy yang masih hangat dibicarakan, publik kembali menyoroti pose nakal Ratu Felisha lagi asyik dugem dengan dandanan seksi dan gaya seronok. Pose nakal Ratu Felisha beredar luas di internet karena ulah usil saudaranya.

Tak hanya Ratu Felisha yang ketiban sial, beberapa selebriti dengan pose 'pribadi' mereka beredar luas di internet dan jadi konsumsi publik. Mayangsari, Syaharani, B'jah yang sial dua kali bareng mendiang Sukma Ayu dan mantan istrinya Trindah, Artika Sari Dewi, adegan syur hidden camera seleb, sampai foto aparat negara pun jadi ajang keisengan di internet.

Ratu Feslisha sendiri tak membantah foto-foto yang tersebar luas di internet dari jaringan pertemanan Friendster tersebut adalah miliknya. Koleksi foto pribadi yang diambil saat dia lagi asyik dugem di Dragon Fly tersebut jadi konsumi publik gara-gara ulah iseng sepupunya, Raditia. Parahnya lagi empat foto nakal Ratu tersebar di berbagai mailing list dengan tulisan 'Generasi Muda Harapan Bangsa Mempersembahkan Ratu Felisha. Bintang Muda Harapan Bangsa Sedang Teler.' Meskipun mengakui foto-foto tersebut hanya sebuah keisengan, namun artis yang pernah berpose berani di majalah pria FHM ini mengaku dirinya tak teler (mabuk) pada saat itu.

Foto-foto mesra penyanyi jazz seksi Syaharani dan mantan pacarnya juga pernah menghiasi internet 2004 silam. Dari 11 foto Rani yang beredar di internet tak menampilkan aktivitas seksual langsung. Dalam foto-foto tersebut Rani dan seorang pria hanya berciuman, tapi saat beredar di internet terkesan seolah mereka melakukan aktivitas pornografi, apalagi ditambah dengan tulisan kontroversial, seperti 'Rani dan Yudi menikah diam-diam di Bali!'

Lain lagi dengan kasus mantan vokalis The Fly, B'jah yang kembali tersandung skandal foto-foto panasnya di internet untuk kali kedua. Usai kasus fotonya dengan mendiang Sukma Ayu yang sempat bikin geger publik, B'jah kembali berpose mesra dengan mantan istrinya Trindah Herlina. Gambar B'jah-Indah laris diforward di berbagai mailing list dengan subjek "B'jah lagi (anak orang dikerjain mulu)."

Setidaknya lima buah foto B'jah-Indah beredar di internet dengan sumber tak jelas, meskipun di situs Friendster-nya Indah memang memasang foto-foto mesra dirinya dan B'jah. Sementara foto Indah dengan baju pink dan dada nyaris terbuka tampaknya merupakan koleksi "pribadi". Namun entah bagaimana foto-foto mereka bisa berkelana di dunia maya. Iseng atau memang sebuah kesengajaan? Yang jelas foto-foto mereka jadi konsumsi user tanpa bisa mereka cegah.

Masih ingat foto nyeni Ratnasari Dewi? Skandal foto-foto janda Presiden Soekarno yang pernah menghebohkan dunia dengan pose syur yang dimuat dalam buku MADAM SYUGA yang diterbitkan sekitar tahun 90-an. Namun entah bagaimana ceritanya, foto eksklusif tersebut beredar di internet. Sebuah situs kategori dewasa memuat 15 buah foto-foto Dewi Soekarno dalam keadaan polos, telanjang badan.

Lain lagi dengan keisengan blogger asal Jogya, yang me-retouch kembali potret Mayang-Bambang dengan foto Presiden SBY, pakar telematika Roy Suryo serta beberapa tokoh parpol lainnya. Gambar-gambar mesra tersebut memang terbilang kreatif untuk sebagian orang, namun untuk aparat negara gambar tersebut sudah masuk kategori pelecehan. Karena aksinya ini si empunya blog harus berurusan dengan polisi karena melanggar pasal 134 KUHP tentang Penghinaan kepada kepala negara. Presiden SBY sendiri lebih bijak menanggapi foto dirinya yang dikerjain di internet, Presiden hanya berharap kebebasan bereksprei harus lebih dicondongkan ke arah yang lebih positif dan lebih berguna.

Iseng di dunia maya memang bukan hal baru lagi mengingat internet sendiri adalah sebuah media tanpa batas yang membuat seseorang bebas berekspresi. Namun keisengan tersebut jadi heboh jika yang 'dikerjain' adalah seorang publik figur. Sementara si publik figur sendiri melakukan hal tersebut sebagai sebuah 'aktivitas pribadi', bukan sebuah sesi foto untuk kepentingan publik. Nah, tinggal bagaimana sikap masing-masing orang menyikapi keisengan ini. (rit)

Wednesday, January 25, 2006

Google AdSense Calculator

Version: 1.5
Date: Monday, January 23, 2006
File Size: 1641 KB
Company: haiku - About AdSense Calculator
Platform(s): Windows ALL
License(s): Freeware
Price: Free
User Rating: Not yet rated
Description:
The AdSense Calculator was created to give Google AdSense affiliates a better understanding of what effects their earnings.

Through experimenting with values, it aims to provide a better understanding of what AdSense members must do to maximize their earnings. content_stop

Click on the icon below to download this file:

Tuesday, January 24, 2006

Yuni Shara: Playboy Boleh Terbit Tapi Ada Syarat

Kapanlagi.com - Ada opini yang menggelitik dari penyanyi cantik, Yuni Shara soal kontroversi majalah Playboy yang saat ini tengah hangat-hangatnya dibahas berbagai kalangan itu. Menurut kakak kandung penyanyi Krisdayanti ini, jika Playboy ingin terbit di Indonesia maka majalah orang dewasa itu harus mengikuti budaya ke timuran yang dianut bangsa ini.

"Kalau memang benar majalah Playboy itu mau terbit di Indonesia, agar aman dan tak jadi kontroversi yang berkepanjangan, maka para model yang ditampilkan dalam majalah itu seharusnya pakai kebaya dan kain saja biar tidak diseruduk UU Pornografi nantinya," ujar perempuan pemilik wajah mungil sembari tertawa, saat dijumpai di studio musikus kondang Erwin Gutawa bilangan jalan P Antasari Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Strategi itu menurutnya, terpaksa harus diambil, lantaran imej yang tertanam dalam benak pembaca itu, majalah Playboy adalah majalah porno. Dengan begitu, lanjut Yuni, maka Playboy Indonesia berarti berani tampil beda dibandingkan di negeri Paman Sam.

Yuni sendiri mengaku, sama sekali tidak respect dengan kehadiran majalah yang punya lambang kelinci tersebut. Pasalnya, majalah itu bisa berdampak langsung terhadap nilai-nilai ketimuran kita. Menurutnya, tanpa ada majalah Playboy, di negeri ini saja sudah banyak model yang kalau hanya jalan-jalan suka tampil dengan busana yang transparan tak sesuai dengan tempat dan acaranya, apalagi kalau ada? katanya.

"Makanya saya sama sekali nggak antusias dengan kehadiran majalah itu, kalau sebagian orang mengatakan bahwa itu adalah salah satu bagian dari upaya mengangkat bangsa ini ke kancah internasional bukan dari situ. Banyak hal lain yang bisa lebih dikedepankan seperti prestasi sekolah dan kesehatan," katanya.

Kendati begitu, ibunda Shelo ini mengatakan, tak adil rasanya jika saat ini hanya majalah Playboy saja yang disudutkan. Sementara banyak majalah-majalah dan tabloid-tabloid lainnya yang mengumbar aurat di covernya.

"Nggak pantas juga kan kalau kita menghakimi untuk sesuatu yang belum jelas konsep dan bentuknya. Makanya sekarang ini, yang sangat diperlukan Indonesia adalah UU yang mengatur mengenai batasan pornografi dan pornoaksi di Indonesia," katanya. (kl/kkn/dar)